MEMILIH SEKOLAH!

Puyeng menyaksikan berbagai persoalan yang disuguhkan lewat secangkir kopi "berita pagi" di televisi, mulai dai yang domestik hingga persoalan yang mendunia, berujung surfing sambil cari-cari bahan untuk melengkapi tugas akhir. Surf.... surf.... gak nemu-nemu, ya udah mendingan ngisi posting aja! Sedikit tips untuk memilih sekolah, untuk orangtua yang ingin anaknya melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi!
Ternyata memilih sekolah yang dipandang cocok, sama rumitnya dengan memilihkan calon istri dari anak yang pacarnya banyak... (hehe). Langsung aja, ada beberapa pertimbangan yang mestinya orangtua tahu dan menerapkannya ketika ia hendak memilihkan sekolah baru untuk anaknya.
1) Kepribadian Anak
Kepribadian anak merupakan pertimbangan pertama dan utama dalam menentukan sekolah mana yag hendak ia masuki...! Yang perlu diperhatikan tentang kepribadian anak adalah personaliti, learning style (gaya belajar) dan kebutuhan khusus si anak itu sendiri.
a) Kepribadian (Personality). Pemahaman terhadap kepribadian anak, akan membantu orangtua dalam menentukan sikap, kepribadian, perilaku dan gaya hidup si anak. Misalnya, anak yang personalitinya cenderung menonjol di bidang ke agamaan, alangkah baiknya ia dimasukkan ke sekolah agama (madrasah) atau sekolah sekolah yang muatan agamanya lebih, atau juga ke sekolah yang mendapat dampingan dari pesantren.
b) Gaya Belajar (Learning Style). Gaya belajar anak, akan sangat berpengaruh terhadap minat dan keseriusan si anak ketika memasuki sekolah....! Jadi orangtua harus mampu melihat apakah si anak memilki learning style Audio, Visual atau Kinestetis. Artinya, bagi anak dengan gaya belajar kinestetis akan lebih tertarik kepada sekolah yang pelajarannya banyak melibatkan praktik, seperti SMK.
c) Kebutuhan Khusus (Special Needs). Kebutuhan khusus anak sangat erat kaitannya dengan minat serta bakat si anak. Anak yang minatnya terhadap eksak lebih tinggi, tentu membutuhkan sekolah yang berbeda dengan anak yang minatnya terhadap keperawatan.

2) Karakteristik Keluarga (Family Characteristic)
Mungkin merupakan hal yang biasa, di awal tahun penerimaan murid baru terjadi cekcok antarkeluarga berkaitan dengan memilihkan sekolah untuk anak. Yang perlu dipertimbangkan ketika hendak memilihkan sekolah untuk anak, adalah bahwa sekolah yang dituju dapat mempertahankan nilai-nilai yang dianut dalam keluarga, selain ada pertimbangan praktis seperti jarak dan besarnya biaya pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi keluarga.
Dalam hal ini keluarga harus dapat memberikan pengertian kepada anaknya, bagaimana kultur dan tata nilai dalam keluarga juga harus terbuka tentang kondisi ekonomi dan keuangan keluarga untuk sekolah anaknya.

3) Karakteristik Sekolah (School Characteristics)
Beberapa karakteristik sekolah yang harus dijadikan pertimbangan oleh orangtua ketika hendak memasukkan anaknya ke sekolah tersebut adalah:
a) Falsafah Sekolah (School Philosophy).  Falsafah sekolah ini biasa terdapat pada pernyataan visi dan misi sekolah. Falsafah sekolah merupakan dasar (kerangka) idealisme dalam mengarahkan langkah dan sistem pendidikan yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Biasanya orangtua jarang (atau bahkan tidak ada) yang menanyakannya kepada pihak sekolah!
b) Pendekatan Pembelajaran (Instructional Approaches). Orangtua tentunya menginginkan anaknya dapat belajar sesuai dengan learning style dirinya. Berkenaan dengan ini, maka pendekatan dalam sistem kegiatan belajar mengajar, metode yang digunakan dan cara siswa belajar di sekolah merupakan pertimbangan berikutnya ketika kita hendak memilih sekolah untuk anak tercinta.
c) Sarana-Prasarana Sekolah (School Facilites/Personnel Resources). Pada intinya, fasilitas sekolah yang baik adalah fasilitas yang menunjang terhadap proses pembelajaran dan pendidikan. Pada jenjang tertentu, semisal alat-alat dan fasilitas bermaen memang menjadi prioritas (TK dan PAUD), tetapi untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, fasilitas pembelajaran adalah pilihan utama yang harus dipertimbangkan. Sedangkan prasarana yang harus menjadi pertimbangan adalah SDM yang mengelola sekolah tersbeut, gambaran kualifikasi guru yang mengajar dan staf administrasi.
d) Reputasi Sekolah (School Reputation). Sekolah dengan reputasi tinggi tentu akan menjadi incaran para orangtua, berapapun biaya pendidikan yang harus dikeluarkan untuk membiayai pendidikan anaknya. Berkenaan dengan hal ini, sekolah dengan reputasi tinggi, biasanya lebih banyak diakibatkan oleh karena sistem pengelolaan sekolah yang profesional. Meski sekolah tersebut baru berdiri, jika dikelola dengan profesional, maka reputasinya akan cepat meningkat. Salah satu bentuk dari reputasi sekolah adalah tingkat perolehan akreditasi sekolah. Tentunya, sekolah dengan nilai akreditasi A akan lebih baik dari sekolah dengan nilai di bawahnya.
e) Keamanan Sekolah (School Safety). Ketika orangtua menitipkan anaknya di sekolah, maka sekolah harus menjamin bukan hanya dia mendapatkan ilmu, juga harus ada jaminan keselamatan dalam belajar si anak. Oleh karena itu, kondisi bangunan, kondisi lingkungan dan kultur sekolah harus menjadi perhatian yang harus ditanyakan kepada panitia. Apakah bangunan sekolah masih layak guna? Apakah lalu lintas kendaraan di depan sekolah cukup mengancam keselamatan jiwa? Berapa banyak terjadi tawuran pelajar? dan Sikap masyarakat terhadap sekolah? juga Sejauhmana keamanan lingkungan sekolah dari hal-hal yang berakibat terjadinya kecelakaan?

f) Kurkulum (Curriculum). Orangtua harus memahami bahwa kurikulum di tiap sekolah dalam konteks KTSP akan memiliki perbedaaan. Belum lagi beda kurikulum akibat beda payung yang menaungi sekolah tersebut. Kurikulum pada sekolah akan ada perbedaan dengan kurikulum Madrasah dan SMK.
g) Isu Pelibatan Orangtua dan Masyarakat (Family and Community Involvement Issue). Dengan sistem MBS, keterlibatan orangtua dan masyarakat difasilitasi dalam wadah komite sekolah. Dengan demikian, orangtua dan masyarakat akan mampu memberikan kontribusinya untuk kepentingan dan kemajuan sekolah. Namun demikian, banyak sekolah yang memiliki 'komite' hanya sekedar nama saja, dalam kenyataannya tidak ada kegiatan melibatkan orangtua dan masyarakat yang dilaksanakan secara terorganisir.

3) Kemana Mencari Informasi tentang Sekolah?
Banyak cara untuk mengetahui informasi sekolah, di dalam maupun di luar negeri, negeri ataupun swasta. Kemajuan teknologi dan komunikasi memberikan jaminan yang cukup kepada orangtua untuk memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang informasi sekolah.
a) Memanfaatkan Internet
Tuntutan akreditasi dan standard nasional maupun internasional, mengharuskan sekolah memiliki situs (minimal blog) yang berisi tentang informasi sekolah. Jadi, ada baiknya luangkan waktu untuk berseluncur menjelajahi dunia maya mencari informasi sekolah.
Informasi tentang sekolah juga dapat dijumpai pada direktori yang disediakan oleh lembaga-lembaga tertentu, semisal diknas untuk sekolah di bawah diknas dan pendis untuk madrasah yang berada di bawah naungan kementerian agama.
b) Leaflet dan Brosur
Biasanya menjelang penerimaan siswa baru, sekolah-sekolah menyediakan dan menyebarkan brosur ke masyarakat sebagai informasi dasar yang memberikan gambaran tentang sekolah. Informasi ini sangat membantu orangtua, karena biasanya di dalamnya dirinci secara khusus berkenaan dengan sistem penerimaan siswa baru mulai dari jadwal pembukaan, test, dan hasil serta biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya pendidikan.
c) Informasi Lain
Informasi lain yang dapat diakses adalah informasi lewat media elektronik, surat kabar dan media televisi (walau jarang: karena membutuhkan biaya besar untuk iklan).

4) Saran-Saran
Ada beberapa saran yang mungkin sangat membantu orangtua dalam memilihkan sekolah yang terbaik untuk anaknya:
a) Check out laporan sekolah;
b) Cek pelayanan yang diberikan oleh sekolah;
c) Cek struktur sirkulasi pembelajaran melalui kalender pendidikan;
d) Jika memasukkan anak ke sekolah tingkat atas, periksa berapa persen lulusannya yang diterima di perguruan tinggi;
e) Periksa perpustakaan lokal yang dimiliki sekolah (buku, video, kaset dan diktat pembelajaran);
f) Mintalah draft tata tertib/kedisiplinan sekolah;
g) Periksa tingkat kelulusan siswa;
h) Periksa juga sejauhmana sekolah mengupdate buku-buku dan sumber belajar;
i) Tanyakan pula sistem pemberian tugas belajar di rumah;
j) Tanyakan kebijakan sekolah tentang jaminan keamanan siswa di sekolah;
k) Cek jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah;
l) Tanyakan pula berapa jumlah siswa perkelas dalam pembelajaran;
m) Apakah perpustakaan diorganisir secara benar dan baik, yang mendukung pembelajaran;
n) Bagaimana guru mengajar?
o) Bagaimana sistem komunkasi sekolah dengan orangtua siswa?
p) Apakah di sekolah ada organisasi yang disediakan untuk orangtua?
q) Apakah sekolah menyediakan program layanan pra dan pasca pendidikan;
i) Gali kondisi profektif sekolah, melaui langkah-langkah:
   >> Sikap ramah terhadap para tamu dan anggota sekolah;
   >> Kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah;
   >> Fasilitas per siswa untuk pembelajaran, misalnya komputer dan buku;
   >> Pengaturan disiplin belajar siswa oleh guru;
   >> Ruang pameran hasil kerja siswa.

"Yang terpenting: "Sekolah anak anda Karena Allah"
Mudah-mudahan dapat bermanfaat.

Sumber: www.projectappleseed.org/choose.html
Immage: http://stantutorial.files.wordpress.com/2010/04/decision-making-school-choice1.jpg