FASE MEKAH
Identitas
|
· Nabi
Muhammad merupakan salah seorang anggota Bani Hasyim, kabilah dari suku
Quraisy
· Nabi lahir
tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah/20 Agustus 570 M
· Karena
kejujurannya nabi mendapat gelar ‘Al-Amin’ (yang terpercaya)
|
Menjelang Usia 40
|
· Sering
berkhalwat di Gua Hira untuk menenangkan jiwa dan bertafakur, tidak tahan
dengan kondisi bangsa Arab saat itu
· 17
Ramadhan Tahun 611 M turun wahyu pertama (al-Alaq: 1-5)
|
Menjadi Nabi dan Rasul
|
· Turunnya wahyu
pertama menjadi tanda diangkatnya Muhammad menjadi Nabi dan Rasul Allah
· Masa
Fatrah: masa tidak turun wahyu setelah wahyu pertama (40 hari)
|
Perintah Dakwah
|
|
Langkah Dakwah Nabi
|
1.
Dakwah secara diam-diam
·
Berdakwah kepada keluarga dan teman dekat
·
Dasar perintah adalah QS asy-Syu’ara:
214-216
·
Sahabat yang pertama menerima ajakan dakwah
Nabi:
a)
Siti Khadijah (istri)
b)
Ali bin Abi Thalib (sepupu)
c)
Abu Bakar (sahabat karib)
d)
Zaid bin Haritsah (budak yang menjadi anak
angkat)
·
Abu Bakar membantu Nabi menyebarkan dakwah
dan mendapatkan pengikut:
a)
Usman bin Affan
b)
Zubair bin Awwam
c)
Abdurrahman bin ‘Auf
d)
Sa’ad bin Abi Waqash
e)
Thalhah bin Ubaidillah
f)
Abu Ubaidah bin Jarrah
g)
Al-Arqam bin al-Arqam
·
Dalam sejarah Islam, mereka dikenal dengan
sebutan as-Sabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam)
|
2.
Dakwah secara terbuka (terang-terangan)
·
Dasar perintah adalah QS al-Hijr: 94
·
Langkah 1: mengundang kerabat dari Bani
Muthalib, mereka semua menolak ajakan Nabi kecuali Ali bin Abi Thalib
·
Langkah 2: mengajak masyarakat umum mulai
dari bangsawan hingga kelas hamba sahaya yang dilakukan di bukti Shafa
·
Masyarakat Quraisy tidak mempercayainya,
bahkan mendustakan dan mengejeknya, salah satunya adalah Abu Lahab dan Istrinya
(sebab turunnya surat al-Lahab)
|
|
3.
Isi pidato nabi pada peristiwa bukti Shafa:
·
Peringatan dan ancaman Allah bagi orang
yang tidak beriman. Sebaliknya, kenikmatan dan surge bagi orang yang beriman
dan beramal saleh
·
Bahwa pada hari kiamat nanti beliau tidak
dapat memberi pertolongan kecuali amal perbuatan manusia itu sendiri yang
akan menolongnya
·
Permohonan kepada keluarganya supaya dapat
membantu dan memelihara agama Islam
|
|
Respon Masyrakat Mekkah
|
· Masyarakat
Quraisy merespon dakwah Nabi:
1)
Menerima: sebagian kecil
2)
Menolak: sebagian besar, terutama
masyarakat Mekkah perkotaan
|
Upaya Nabi Ber-dakwah
|
· Bantuan
Abu Bakar, berhasil menarik pengikut karena ia seorang yang kaya dan disegani
· Pengajaran
agama yang dilakukan di rumah Arqam bi Abi Arqam (bait al-Arqam), sebagai
markas dakwah Nabi.
|
Hambatan dan Ancaman
|
· Kafir
Quraisy menyebarkan isu (fitnah) yang tidak benar mengenai ajaran yang dibawa
Nabi
· Abu Lahab
menghasut masyarakat Mekkah untuk membenci Nabi dan Islam
· Abu Lahab
menghasut paman Nabi (Abu Thalib) agar melarang Nabi menyebarkan ajarannya
· Abu Thalib
sering mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat
Quraisy à Abu Thalib membujuk Nabi untuk
menghentikan dakwah, namun Nabi menolaknya à Abu Thalib tidak bisa berbuat
apa-apa, pesannya agar Nabi waspada dalam berdakwah dan menghindari ancaman
masyarakat Quraisy.
· Abu Lahab
dan Abu Sufyan mengancam Abu Thalib dengan ‘pecahnya
persaudaraan/kekelurgaan’ jika dia tidak menghentikan dakwah Nabi, namun
ancaman tersebut tidak berhasil
· Pimpinan
masyarakat Quraisy mendatangi Abu Thalib dengan membawa seorang pemuda tampan
bernama Amrah bin al-Walid untuk ditukar dengan Nabi, namun ditolak
mentah-mentah
|
· Uthbah bin
Rabi’ah mendatangi Nabi dengan memberikan tawaran harta, jabatan dan wanita
asalkan Nabi berhenti berdakwah. Tawaran tersebut dijawab dengan firman-Nya
QS as-Sajadah: 1-3 à Uthbah tertunduk malu dan hati
kecilnya membenarkan ajaran Muhammad, bahkan ia menganjurkan masyarakat
Quraisy dan kawan-kawannya untuk menerima ajakan Muhammad daripada
memusuhinya.
|
|
· Penyiksaan
dan pembunuhan terhadap orang-orang yang masuk Islam: Bilal bin Rabbah,
Yasir, Amr bin Yasir, Sumaiyah (istri Yasir), Khabbab bin Aris, Ummu Ubais,
Zinnirah, Abu Fukaihah, Al-Nadyah, Amr bin Furairah dan Hamamah.
· Penyiksaan
juga dilancarkan kepada Abu Bakar dan Zubair bin Awwam
|
|
Boikot dan Rencana Pembunuhan
|
· Semakin
kuatnya posisi umat Islam mengakibatkan reaksi kafir Quraisy semakin keras.
· Mereka
melakukan strategi pemboikotan dan pemutusan segala bentuk hubungan dengan
Bani Hasyim
· Persetujuan
dibuatkan dalam bentuk piagam yang ditandatangani bersama tokoh Quraisy dan
disimpan di Ka’bah
· Pemboikotan
dimulai pada Bulan Muharram tahun ke-7 kenabian (616 M)
· Pemboikotan
berlangsung selama 3 tahun.
· Dengan
pemboikotan ini, umat Islam terkepung di lembah pegunungan dan terputus dari
berbagai komunikasi dengan dunia luar
· Bani
Hasyim menderita kelaparan, miskin dan sengsara
|
Isi Piagam Pemboikotan
|
· Mereka
tidak akan menikahi orang-orang Islam
· Mereka
tidak akan menerima permintaan nikah dari orang-orang Islam
· Mereka
tidak akan berjual beli apa saja dengan orang-orang Islam
· Mereka
tidak akan berbicara dan tidak akan menengok orang-orang Islam yang sakit
· Mereka
tidak akan menerima permintaan damai dengan orang-orang Islam, sehingga
mereka menyerahkan Muhammad untuk dibunuh
|
Akhir Masa Pemboikotan
|
· Beberapa
pemimpin Quraisy menyadari bahwa apa yang dilakukannya sungguh keterlaluan
· Tokoh-tokoh
tersebut: Zubair bin Umayah, Hisyam bin Amr, Muth’im bin Adi, Abu Bakhtari
bin Hisyam, dan Zama’ah bin al-Aswad
· Mereka
merobek piagam dan mengenyahkannya sebagai tanda berakhirnya pemboikotan
|
Hijrah ke Habsyi I
|
· Penyebab:
penyiksaan di luar batas kemanusiaan terhadap muslim
· Bulan ke-7
tahun ke-5 kenabian à 11 orang laki-laki dan 4 orang
perempuan memulai hijrah ke Habsyi
· 70 orang
sahabat menyusul, diantaranya: Utsman bin Affan dan istrinya Ruqayah, Zibair
bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Ja’far bin Abi Thalib
· Kedatangan
muslim disambut baik oleh raja Nejus dan diberikan perlindungan untuk
melaksanakan ibadah Islam
· Kafir
Quraisy mengirim utusan kepada raja Habsyi untuk mengembalikan umat Islam,
namun ditolak bahkan umat Islam mendapatkan perlindungan khusus, tempat yang
layak dan diijinkan untuk tinggal selamanya
· Muslimin
tinggal di Habsyi berlangsung selama dua bulan, setelah itu mereka kembali ke
Mekkah.
· Nabi yang
berada di Mekkah mendapatkan cercaan dan hinaan dari Abu Jahal, namun
mendapat pembelaan dari Hamzah bin Abdul Muthalib à Saat itu Hamzah menyatakan
masuk Islam
· Umar bin
Khathab masuk Islam setelah membaca lembaran al-Qur’an yang dibaca adiknya
Fatimah
· Dengan
masuknya Hamzah dan Umar, posisi Islam di Mekkah semakin kuat.
|
Hijarah Ke Habsyi II
|
· Merasa
tidak dapat mempengaruhi Raja Habsyi dan semakin kuatnya umat Islam, kafir
Quraisy semakin gencar melakukan penindasan dan penganiayaan terhadap muslim
· Nabi
menganjurkan untuk hijrah kembali ke Habsyi à 101 orang berangkat
(diantaranya 18 orang wanita).
· Quraisy
mengutus Amr bin al-‘Ash dan Abdullah bin Rabi’ah menghadap raja Nejus untuk
mengembalikan para Muhajirin
· Raja Nejus
meminta keterangan dari wakil dan juru bicara umat Islam tentang hal yang
sebenarnya à Ja’far bin Abi Thalib
menghadap Nejus dan menjelaskan yang sebenarnya tentang Islam
· Raja Nejus
masuk Islam
|
‘Amul Huzni
|
· Amul Huzni
adalah tahun kesedihan dan duka cita bagi Nabi Muhammad sebab dua orang yang
dicintainya meninggal dunia, yaitu Siti Khadijah dan Abu Thalib
· Amul Huzni
berlangsung pada tahun ke-10 kenabian
|
Misi Ke Thaif
|
· Misi:
mencari perlindungan dari keluarganya dari keturunan Tsaqif yang menjadi
pembesar: Kinanah bergelar Abu Jalail dan Mas’ud bergelar Abu Kuhal serta
Habib
· Kedatangan
nabi ditolak bahkan diusir dengan tidak manusiawi à Nabi dilempari oleh pemuda
Thaif hingga luka
· Dipinggiran
kota Mekkah, Nabi mendapat pertolongan dari keluarga Rabiah: Uthbah dan
Syaibah dengan mngutus budaknya bernama Adas untuk menemui Nabi dan
memberinya anggur.
|
Perjanjian Aqabah I
|
· Terjadi
pada tahun ke-12 kenabian/621 M. bertempat di Aqabah (salah satu bukit dekat
kota Mekah)
· Nabi
menemui rombongan haji dari Yatsrib yang berjumlah 12 orang dan menyampaikan
dakwahnya
· Dakwahnya
mendapat sambutan dan di bukit tersebu mereka menyatakan janji dan
persetujuan untuk membantu Nabi menyebarkan Islam
· Kesepakatan
itu kemudian disebut “perjanjian aqabah”, yang berisi:
a)
Mereka menyatakan setia kepada Nabi
Muhammad SAW
b)
Mereka menyatakan rela berkorban harta dan
jiwa
c)
Mereka bersedia ikut menyebarkan ajaran
Islam yang dianutnya
d)
Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan
Allah
e)
Mereka menyatakan tidak akan membunuh
f)
Mereka menyatakan tidak akan melakukan
kecurangan dan kedustaan
· Nabi
mengutus Mush’ab bin Umair untuk membantu penduduk Yatsrib yang telah masuk
Islam dan menyebarkan Islam
|
Perjanjian Aqabah II
|
· Terjadi
pada tahun ke-13 kenabian/622 M
· Jama’ah
Yatsrib dating kembali ke Mekah berjumlah 73 orang.
· Mereka
menemui Nabi untuk menyampaikan pesan agar Nabi dating ke Yatsrib untuk
memberikan ajaran Islam
· Pesan
tersebut disambut Nabi, dan menyatakan kesediaannya
· Untuk
memperkuat pernyataan tersebut, dilakukan perjanjian kembali di bukit Aqabah
yang berisi:
a)
Penduduk Yatsrib siap dan bersedia
melindungi Nabi Muhammad SAW
b)
Penduduk Yatsrib ikut berjuang dalam
membela Islam dengan harta dan jiwa
c)
Penduduk Yatsrib ikut berusaha memajukan
agama Islam dan menyiarkan kepada sanak keluarga mereka
d)
Pnduduk Yatsrib siap menerima segala resiko
dan tantangan
|
Nabi Memerintahkan Hijrah ke Yatsrib
|
· Setelah
perjanjian Aqabah II, Nabi kemudian memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah
ke Yatsrib
· Alasan
Nabi memilih Yatsrib sebagai tempat hijrah:
a)
Menghindar gangguan kafir Quraisy yang
makin menjadi-jadi
b)
Yatsrib adalah tempat paling dekat dengan
Mekah
c)
Ada hubungan kekeluargaan dengan Yatsrib
(kakeknya beristrikan orang Yatsrib, ayahandanya Abdullah dimakamkan di
Yatsrib)
d)
Penduduk Yatsrib terkenal lembut budi
pekerti dan memiliki sifat yang baik
e)
Bagi Nabi, hijrah merupakan keharusan
sebagi perintah Allah
|