FASE MADINAH
Nabi Hijrah ke Madinah
|
· Nabi
merencanakan hijrah bersama Abu Bakar setelah semua umat Islam berangkat ke
Madinah lebih dulu.
· Rencana
Nabi tercium oleh kafir Quraisy, mereka membuat rencana penggagalan dan
mencelakakan Nabi di Daru Nadwah (Markas Quraisy)
· Rencana
tersebut disampaikan kepada Nabi oleh Jibril melalui firman-Nya QS al-Anfal:
30.
· Rumah Nabi
telah dikepung oleh kafir Quraisy
· Nabi
mendapat perlindungan Allah dengan membaca Surat Yasin: 9, Nabi keluar rumah
dan menaburkan debu di kepala pasukan Quraisy hingga mereka pingsan.
· Nabi
menyuruh Ali untuk tidur di tempat tidurnya Nabi
|
Diam di Gua Tsur
|
· Mengetahui
Nabi telah keluar rumah, kafir Quraisy mengejar Nabi
· Nabi
bersama Abu Bakar bersembunyi di sebuah Gua Tsur
· Setelah
keadaan aman, Nabi bersama Abu Bakar berangkat menuju Madinah hingga sampai
di daerah Quba (+ 10 km dari Madinah)
|
Mendirikan Masjid Pertama
|
· Beliau
singgah di Quba selama 4 hari
· Nabi
mendirikan masjid yang dikenal dengan Masjid Quba (masjid pertama yang
dibangun Nabi)
|
Nabi sampai di Madinah
|
· Nabi tiba
di Madinah pada hari Jum’at tanggal 12 Rabiul Awaal bertepatan dengan tanggal
24 september 622 M.
· Kehadiran
Nabi di Madinah disambut hangat masyarakat
· Kehadiran
Nabi di Madinah menandai zaman baru perjalanan dakwah Nabi
|
Langkah Dakwah Nabi di Madinah
|
· Ada dua
kelompok umat Islam di Madinah: (1) Anshar, yaitu kelompok masyarakat yang
menjadi penolong; (2) Muhajirin, yaitu umat Islam yang datang dari Mekah.
· Langkah
dakwah Nabi di Madinah dilakukan dengan:
1)
Membangun Masjid
· Masjid
pertama di Madinah dibangun di atas tanah milik dua anak yatim: Sahl dan
Suhail
· Tanah
dibeli untuk dibangun masjid dan tempat tinggal
· Masjid
berfungsi sebagai: (a) sarana ibadah; (b) pusat pendidikan dan pengajaran
agama; (c) mengadili berbagai perkara yang muncul; (d) tempat bermusyawarah;
(e) tempat pertemuan dan lain-lain.
· Pembangunan
masjid mendorong pembangunan sarana lainnya, seperti sarana jalan dan sarana
perdagangan
· Madinah
menjadi kota terbesar di Jazirah Arab
2)
Menciptakan persaudaraan baru
· Persaudaraan
yang dibentuk adalah persaudaraan berdasar agama (Islam), menggantikan
saudara berdasarkan darah.
· Contoh
bentuk persaudaraan adalah:
è Nabi SAW
dengan Ali bin Abi Thalib
è Hamzah bin
Abdul Mutahlib dengan Zaid
è Abu Bakar
dengan Kharijah bin Zaid
è Umar bin
Khathab dengan ‘Ithbah bin Malik al-Khazraji
è Ja’far bin
Abi Thalib dengan Mu’adz bin Jabal
è Muhajirin
lainnya dengan Anshar
3)
Perjanjian dengan Masyarakat
Yahudi Madinah
· Perjanjian
ini kemudian dikenal dengan “Perjanjian Madinah”
· Perjanjian
ditulis pada tahun 623 M atau tahun ke-2 H.
· Diantara
butir-butir Piagam Madinah adalah:
a)
Kaum muslimin dan kaum Yahudi hidup secara
damai, bebas memaluk dan menjalankan agamanya masing-masing
b)
Apabila salah satu pihak diperangi musuh,
maka mereka wajib membantu pihak yang diserang
c)
Kaum muslimin dan Yahudi wajib saling
menolong dalam melaksanakan kewajiban untuk kepentingan bersama
d)
Muhammad Rasulullah adalah pimpinan umum
untuk seluruh penduduk Madinah. Bila terjadi perselisihan di antara kaum
muslimin dengan kaum Yahudi, maka penyelesaiannya dikembalikan kepada
keadilan Muahmmad sebagai pimpinan tertinggi di Madinah
4)
Pembangunan pranata sosial dan
pemerintahan
· Masyarakat
madinah terdiri dari: (a) Kelompok Muhajirin; (b) kelompok Anshar; (c)
Yahudi; (d) Nashrani dan (e) penyembah berhala.
· Sistem
social yang dibangun nabi adalah hidup dengan damai, persaudaraan seagama
kaum Anshar dan Muhajirin, dan system yang tertuang dalam Piagam Madinah bagi
kelompok non-muslim.
· Sistem
social dan pergaulan dengan non-muslim senantiasa hidup damai, tenteram, aman
dan sejahtera serta toleransi tinggi.
· Dalam
system pemerintahan Nabi sebagai pemimpin tertinggi membuat peraturan untuk
kepentingan bersama baik social maupun Negara.
|
Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Nabi
|
· Masyarakat
Madinah menyambut dakwah Nabi dengan antusias
· Kabilah
Aus dan Khazraj, adalah penganut Yahudi yang menyatakan kesetiaannya kepada
Nabi sejak awal
· Kabilah
Yahudi lainnya menyikapi dakwah dengan menolak secara diam-diam, karena
kepentingan politis
· Yahudi
Madinah membujuk kaum Aus dan Khazraj untuk kembali ke agama mereka yang dulu
· Pendeta
Yahudi Bani Qainuqa bernama Husein bin Sallam menyataan masuk Islam dan
berganti nama Abdullah, untuk menjaga kondisi keamanannya beliau
disembunyikan di rumah Nabi
· Kejadian
tersebut menyulut perdebatan sengit dan menimbulkan benih-benih permusuhan
dari pimpinan Yahudi dengan Nabi
· Konflik
tersebut juga melibatkan kaum kafir Quraisy yang bersekutu dengan Yahudi
Madinah
|
Membangun kekuatan Tempur
|
· Pada
awalnya kekuatan umat Islam dibangun dalam rangka mempertahankan diri dari
serangan kaum kafir Quraisy
· Kekuatan
tempur mulai dibentuk dalam rangka mengimbangi hujatan dan serangan kafir
Quraisy, namun belum dapat digunakan hingga akhirnya turun perintah berperang
dalam QS al-Hajj: 39
· Peperangan
pada zaman Nabi dibagi dua bentuk:
a)
Ghazwah, yaitu peperangan yang diikuti oleh
Nabi (27 kali)
b)
Sarayya, yaitu peperangan yang tidak
diikuti oleh Nabi.
|
Peperangan Terpenting
|
1.
Perang Badar
· Pengakuan
masyarakat terhadap Nabi sebagai penguasa Madinah menyebabkan kecemburuan dan
benih permusuhan musyrikin Mekah berkobar kembali.
· Sebagian
masyarakat Madinah menolak ajaran Islam melakukan kerjasama dengan kafir
Mekah. Salah satunya adalah yang dibawah pimpinan Abdullah bin Ubay Salul.
· Insiden
padang rumput Nakhlah, dimana 9 orang muslim di bawah pimpinan Abdullah bin
Jahs mengintai gerak-gerik musuh Islam mengakibatkan konflik dan berakhir
dengan terbunuhnya pimpinan Quraisy bernama Amr bin Hazrami.
· Isu yang
berkembang di Mekah, kabilah Abu Sufyan diserang oleh orang Islam ketika
dalam perjalanan ke Syria.
· Nabi
menarik pasukan untuk mengantisipasi serangan pasukan Mekah di bawah pimpinan
Abu Sufyan
· Peperangan
terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 H bertepatan dengan 8 Januari 623 M, di
salah satu sumber air milik keluarga Badar.
· Dalam
perang itu, pasukan Islam berjumlah 313 sedangkan pasukan musuh berjumlah
1000 orang.
· Dengan
pertolongan Allah, umat Islam menang dengan gemilang, sebagian besar musuh
terbunuh dan lainnya melarikan diri dan menjadi tawanan.
· Abu Jahal
tewas. Sedangkan dari pihak Islam, 14 orang gugur sebagai syuhada (6 Anshar
dan 8 Muhajirin).
|
Perlakuan Nabi terhadap Tahanan
|
· Para
tahanan diperlakukan sebagai manusia yang harus dijaga kesehatan dan
diberikan pakaian
· Mereka
dapat bebas dengan ditebus 4000 dirham
· Mereka
yang terdidik dan tidak punya uang tebusan, Nabi memerintahkan mereka untuk
memberikan pelajaran baca tulis kepada umat Islam sebagai pengganti uang
tebusan
· Kemenangan
perang Badar memberikan pengaruh besar kepada para pengikut Yahudi dan suku-suku
sekitar Badar yang sebelumnya menganggap remeh kekuatan Islam
|
2.
Perang Uhud
· Tahun ke-3
H, Abu Sufyan mengomandai kafir Quraisy menuju Madinah dengan membawa:
a)
3000 pasukan tempur
b)
700 pasukan bertameng
c)
200 pasukan berkuda; dan
d)
Istri-istri mereka
· 10 Maret
tiba di Dzul Hulaifah, di lembah Akik (5 mil sebelah barat Madinah)
· Hari Kamis
Tanggal 21 Maret 625 M, mereka berada di hilir lembah Uhud
· Nabi
bersama 1000 pasukan menyambut musuh di luar kota
· Di
perjalanan 300 orang munafik membelot di bawah pimpinan Abdullah bin Ubay bin
Salul
· Sisa
pasukan 700 terdiri dari tentara dan sukarelawan wanita yang ditugasi merawat
pasukan yang sakit dan menyediakan makanan, salah satunya Aisyah.
· Nabi
menunjuk Zaid sebagai komandan pasukan panah yang bertugas di bukit Ainain
dalam rangka menjaga pasukan musuh dari arah belakang.
· Pasukan
Quraisy di bagi dua bagian: (1) Pasukan Ikrimah bin Abi Jahal menyerang ke
arah posisi Nabi; (2) Pasukan Khalid bin Walid bergerak memutar untuk
menyerang pasukan Nabi dari arah belakang.
· Awalnya
pasukan Nabi mendapat kemenangan gemilang. Namun menjelang akhir, pasukan
panah di bukit meninggalkan posnya untuk mengambil harta ganimah.
· Kesempatan
ini digunakan Khalid bin Walid untuk menyerang dari arah belakang dan
berhasil membubarkan pasukan muslim.
· Upaya Nabi
membangkitkan semangat pasukan tidak berhasil.
· Ibnu Kimia
melemparkan batu kea rah Nabi dan berhasil mematahkan satu giginya.
· Ibnu Kimia
mengisukan bahwa Nabi telah dibunuhnya.
· 70 pasukan
muslim gugur sebagai syuhada. 23 pasukan Quraisy tewas.
· Hindun,
istri Abu Sufyan mengoyak-ngoyak isi perut Hamzah, paman Nabi yang gugur.
|
|
3.
Perang Khandaq
·
Setelah perang Uhud, Yahudi Bani Nazir
diusir dari Madinah, karena mereka telah bersekutu dengan kafir Quraisy.
·
Tahun 627 M, kafir Quraisy, suku-suku Badui
dan golongan Yahudi membentuk pasukan gabungan sejumlah 10.000 pasukan tempur
(600 diantaranya berkuda) untuk menggempur Madinah.
·
Nabi membentuk pasukan berjumlah 3000
tentara.
·
Salman Al-Farisi mengusulkan system
pertahanan dengan menggunakan parit yang mengitari kota Madinah, penduduk
muslim yang berada di luar dianjurkan masuk kota Madinah
·
Tentara kafir Mekah, Yahudi dan suku Badui
telah mengepung kota Madinah.
·
Setiap
masukan menyerang, mereka dapat dipatahkan.
·
Perang berlangsung lama dan berakibat
habisnya perbekalan kaum kafir.
·
Bantuan dari Allah datang berupa badai
angin dan badai pasir merobohkan tenda-tenda pasukan kafir. (dijelaskan dalam
QS al-Ahzab: 9)
·
Abu Sufyan menarik mundur pasukannya dan
membubarkan sekutunya.
·
Yahudi yang membantu kafir Quraisy diusir
dari Madinah, yaitu Bani Quraydzah.
|
|
Yahudi Naik Banding
|
·
Bani Quraidzah mengajukan banding kepada
Nabi untuk diadili.
·
Nabi menunjuk Sa’ad bin Mu’adh sebagi hakim
·
Keputusannya:
a) 300-400
orang Yahudi layak dihukum mati
b) Perempuan dan
anak-anak dijadikan budak
c) Sisanya
dideportasi ke Syiria
d) Harta
benda mereka disita dan dibagi kepada mereka yang ikut berperang
|
Ketetapan bagi Orang Kristen
|
·
Kemenangan perang Khandaq menyebabkan
semakin harumnya umat Islam dan semakin disegani
·
Banyak pembesar negeri tetangga mengajak
kerjasama
·
Tahun ke-6 H, Nabi menetapkan ketentuan
yang berlaku bagi penganut agama Kristen.
·
Ketentuan itu:
a)
Mereka (Kristen) tidak diwajibkan membayar
pajak yang tidak berlaku umum
b)
Tak seorangpun dapat dipaksa keluar dari biaranya
c)
Tidak satupun gereja boleh dirobohkan
d)
Wanita Kristen yang dinikahi
|
Perjanjian Hudaibiyah
|
·
Tahun ke-6 H/628 M, Nabi bersama umat Islam
berangkat menuju Mekah untuk menunaikan haji.
·
Kejadian itu terjadi pada bulan Dzul
Qaidah, dimana pada bulan itu tidak boleh ada peperangan.
·
Kafir Quraisy berupaya menghalangi maksud
Nabi.
·
Nabi mengutus Usman bin Affan untuk menemui
tokoh kafir Quraisy dan menyampaikan maksud dan tujuannya.
·
Kafir Quraisy bersikukuh untuk menolak
mereka memasuki kota Mekkah dan menyebarkan isu bahwa Ustman bin Affan telah
dibunuh.
·
Umat Islam menyatakan janjinya untuk
berjuang demi kejayaan Islam hingga tetes darah penghabisan. Perjanjian itu
dinamakan Baiatu Ridwan.
·
Akhirnya tokoh kafir Quraisy menyetujui
untuk diadakan perjanjian dengan Nabi yang disebut “perjanjian hudaibiyah”.
·
Perjanjian Hudaibiyah menghasilkan beberapa
kesepakatan sebagai berikut:
1)
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan
gencatan senjata selama 10 tahun
2)
Setiap orang diberi kebebasan bergabung dengan
Muhammad atau menjalin janji dengan Muhammad, dan demikian pula setiap orang
diberi kebebasan bergabung dengan kelompok Quraisy atau menjalin perjanjian
dengan mereka.
3)
Siapa yang pergi bergabung dengan Muhammad
tanpa alasan yang dapat dibenarkan harus dicegah dan dikembalikan kepada
walinya, tetapi sebaliknya pengikut Muhammad yang hendak bergabung dengan
kelompok Quraisy maka ia harap dibenarkan.
4)
Pada tahun ini rombongan Muhammad harus
kembali ke Madinah. Tahun berikutnya mereka dijinkan ibadah haji dengan
syarat bahwa di Mekah tidak lebih dari tiga hari, tanpa membawa senjata.
|
Mengutus Duta Ke Negara Tetangga
|
·
Setelah perjanjian hudaibiyah tidak ada
lagi perang.
·
Nabi berupaya mengutus duta-dutanya untuk
menyerukan masuk Islam.
·
Beberapa penguasa menerimanya ajakan
tersebut, kecuali raja Persia yang mengusir duta Islam.
·
Sementara duta yang diutus kepada penguasa
Kristen di Damaskus dibunuh dengan kejam.
|
Pembatan Perjanjian Hudaibiyah
|
·
Setelah perjanjian, suku Khuza’ah
menyatakan bergabung dengan umat Islam Madinah. Sedangkan suku Bani Bakar
menyatakan bergabung dengan kafir Quraisy.
·
2 tahun setelah perjanjian, suku Bani Bakar
di bantu kafir Quraisy menyerang suku Khuza’ah dan membantai mereka.
·
40 orang perwakilan suku Khuza’ah mengadu
kepada Nabi
·
Nabi SAW mengirimkan utusan kepada pemuka
Quraisy membawa misi perdamaian dengan mengusung 3 usulan:
1)
Orang Quraisy harus mengganti rugi terhadap
para korban suku Khuza’ah, atau
2)
Orang Quraisy Mekah harus menghentikan
persekutuan mereka dengan Bani Bakar, atau
3)
Orang Quraisy harus menyatakan pembatalan
terhadap Perjanjian Hudaibiyah
·
Orang Quraisy memilih opsi ketiga
(pembatalan perjanjian)
|
Nabi Mengimpun Pasukan Terbesar Sepanjang Sejarah
|
·
Nabi menghimpun pasukan terbesar sepanjang
zaman, yaitu 10.000 pasukan tempur yang bergerak menuju Mekah.
·
Rencana tersebut tercium oleh kafir Quraisy
lewat surat yang dikirimkan oleh Hatib bin Abi Baltha’ah untuk keluarganya
melalui seorang budak Bani Muthalib bernama Sarah.
·
Kesalahan ini kemudian dimaafkan oleh Nabi.
·
Misi penyerangan ini adalah untuk
menakut-nakuti orang kafir Quraisy dan membuktikan bahwa Islam sekarang telah
tumbuh dengan besarnya.
·
Pasukan dibagi menjadi empat bagian, tiap
bagian masing-masing memasuki kota mekah dari arah yang berbeda: Utara,
Selatan, Timur dan Barat.
·
Tanggal 1 Januari 630 M, mekah dapat
dikuasai pasukan Islam
|
Fathu Mekkah
|
·
Strategi Nabi dalam menaklukkan Mekah
melalui jalan damai mendapat simpati orang-orang Quraisy.
·
Sebelum masuk kota Mekkah, nabi
memerintahkan pasukan membuat tenda sebagai strategi persiapan penaklukan
kota Mekkah.
·
Abbas bin Abdul Muthalib (paman Nabi)
menemui Nabi dan menyatakan masuk Islam
·
Abu Sufyan menyusul datang dan menyatakan
keislamannya di hadapan Nabi.
·
Nabi mengangkat Abu Sufyan bin Harb sebagai
perantara dengan masyarakat Quraisy
·
Nabi menyatakan: “Siapa yang masuk rumah
Abu Sufyan akan Aman, demikian pula yang masuk masjid, dan siapa yang menutup
pintu rumahnya juga akan aman”.
·
Abu Sufyan menyampaikan pesan perdamaian
kepada orang-orang Quraisy dan langkah-langkah kebijaksanaan Nabi yang
dibawanya dari Nabi dalam usaha pembebasan kota Mekkah
·
Mengetahui Abu Sufyan telah masuk Islam,
maka tokoh-tokoh Quraisy banyak menyatakan diri mengikuti Nabi.
·
Nabi masuk kota Mekkah dengan tanpa
perlawanan
·
Nabi mengunjungi Ka’bah melakukakn thawaf,
menghadapi orang-orang yang sudah berkumpul di masjid, memaafkan semua
kesalahan mereka dan kemudian menghancurkan 360 berhala.
·
Nabi memerintahkan Bilal bin Rabbah untuk mengumandangkan
Azan di atas Ka’bah
·
Umat Islam melalukan shalat berjamaah
bersama Nabi.
·
Setelah itu banyak berbondong-bondong
laki-laki dan perempuan ke kota Mekkah an menyatakan masuk Islam.
·
Pembesar Quraisy yang masuk Islam pada saat
fathu mekkah diantaranya: Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Hindun binti Uthbah dan
Muth’ib bin Abi Lahab, Ummu Hanie binti Abi Thalib dan lain-lain.
·
Selama penaklukan kota Mekkah Nabi tinggal
selama 15 hari yang digunakan untuk mengajarkan Islam
|
Nabi Merasa Ajalnya Sudah Dekat
|
·
Tahun ke-10 H, Nabi meraksa bahwa dakwahnya
telah sempurna, beliau menyadari bahwa ajalnya telah dekat.
·
Nabi merencanakan ibadah haji yang terakhir
inilah yang dikenal dengan Haji Wada’
|
Hadi Wada’
|
·
Tanggal 23 Februari 632 M, nabi berangkat
ke Mekkah dengan rombongan besar umat Islam.
·
Nabi melakukan kurban sebanyak 100 ekor
binatang qurban di Mina.
·
Nabi melaksanakan Ihram dan thawaf di
Ka’bah hingga tahallul.
·
Tanggal 8 Dzuhijjah Nabi menuju Mina dan
menyampaikan khutbah terakhir di Arafah.
·
Khutbah diakhir dengan turunnya wahyu
terakhir QS al-Maidah ayat 3, dan dilanjutkan Nabi dengan membacakan QS
al-Baqarah ayat 5.
·
Dua bulan setelah Haji Wada’ Nabi
memerintahkan para sahabatnya untuk menyebarkan Islam ke negeri-negeri yang
berada di perbatasan Syiria.
·
Setelah beberapa hari sakit, nabi Wafat di
Rumah Siti Aisyah pada tanggal 8 Juni
632 M.
|