SEJARAH PERJUANGAN DAKWAH NABI (2)

FASE MADINAH
Nabi Hijrah ke Madinah
·    Nabi merencanakan hijrah bersama Abu Bakar setelah semua umat Islam berangkat ke Madinah lebih dulu.
·    Rencana Nabi tercium oleh kafir Quraisy, mereka membuat rencana penggagalan dan mencelakakan Nabi di Daru Nadwah (Markas Quraisy)
·    Rencana tersebut disampaikan kepada Nabi oleh Jibril melalui firman-Nya QS al-Anfal: 30.
·    Rumah Nabi telah dikepung oleh kafir Quraisy
·    Nabi mendapat perlindungan Allah dengan membaca Surat Yasin: 9, Nabi keluar rumah dan menaburkan debu di kepala pasukan Quraisy hingga mereka pingsan.
·    Nabi menyuruh Ali untuk tidur di tempat tidurnya Nabi
·    Nabi menemui Abu Bakar dan berangkat menuju Arah Madinah
Diam di Gua Tsur
·    Mengetahui Nabi telah keluar rumah, kafir Quraisy mengejar Nabi
·    Nabi bersama Abu Bakar bersembunyi di sebuah Gua Tsur
·    Setelah keadaan aman, Nabi bersama Abu Bakar berangkat menuju Madinah hingga sampai di daerah Quba (+ 10 km dari Madinah)
Mendirikan Masjid Pertama
·    Beliau singgah di Quba selama 4 hari
·    Nabi mendirikan masjid yang dikenal dengan Masjid Quba (masjid pertama yang dibangun Nabi)
Nabi sampai di Madinah
·    Nabi tiba di Madinah pada hari Jum’at tanggal 12 Rabiul Awaal bertepatan dengan tanggal 24 september 622 M.
·    Kehadiran Nabi di Madinah disambut hangat masyarakat
·    Kehadiran Nabi di Madinah menandai zaman baru perjalanan dakwah Nabi
Langkah Dakwah Nabi di Madinah
·    Ada dua kelompok umat Islam di Madinah: (1) Anshar, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi penolong; (2) Muhajirin, yaitu umat Islam yang datang dari Mekah.
·    Langkah dakwah Nabi di Madinah dilakukan dengan:
1)    Membangun Masjid
·     Masjid pertama di Madinah dibangun di atas tanah milik dua anak yatim: Sahl dan Suhail
·     Tanah dibeli untuk dibangun masjid dan tempat tinggal
·     Masjid berfungsi sebagai: (a) sarana ibadah; (b) pusat pendidikan dan pengajaran agama; (c) mengadili berbagai perkara yang muncul; (d) tempat bermusyawarah; (e) tempat pertemuan dan lain-lain.
·     Pembangunan masjid mendorong pembangunan sarana lainnya, seperti sarana jalan dan sarana perdagangan
·     Madinah menjadi kota terbesar di Jazirah Arab
2)    Menciptakan persaudaraan baru
·     Persaudaraan yang dibentuk adalah persaudaraan berdasar agama (Islam), menggantikan saudara berdasarkan darah.
·     Contoh bentuk persaudaraan adalah:
è Nabi SAW dengan Ali bin Abi Thalib
è Hamzah bin Abdul Mutahlib dengan Zaid
è Abu Bakar dengan Kharijah bin Zaid
è Umar bin Khathab dengan ‘Ithbah bin Malik al-Khazraji
è Ja’far bin Abi Thalib dengan Mu’adz bin Jabal
è Muhajirin lainnya dengan Anshar
3)    Perjanjian dengan Masyarakat Yahudi Madinah
·     Perjanjian ini kemudian dikenal dengan “Perjanjian Madinah”
·     Perjanjian ditulis pada tahun 623 M atau tahun ke-2 H.
·     Diantara butir-butir Piagam Madinah adalah:
a)     Kaum muslimin dan kaum Yahudi hidup secara damai, bebas memaluk dan menjalankan agamanya masing-masing
b)     Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka mereka wajib membantu pihak yang diserang
c)      Kaum muslimin dan Yahudi wajib saling menolong dalam melaksanakan kewajiban untuk kepentingan bersama
d)     Muhammad Rasulullah adalah pimpinan umum untuk seluruh penduduk Madinah. Bila terjadi perselisihan di antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi, maka penyelesaiannya dikembalikan kepada keadilan Muahmmad sebagai pimpinan tertinggi di Madinah
4)    Pembangunan pranata sosial dan pemerintahan
·     Masyarakat madinah terdiri dari: (a) Kelompok Muhajirin; (b) kelompok Anshar; (c) Yahudi; (d) Nashrani dan (e) penyembah berhala.
·     Sistem social yang dibangun nabi adalah hidup dengan damai, persaudaraan seagama kaum Anshar dan Muhajirin, dan system yang tertuang dalam Piagam Madinah bagi kelompok non-muslim.
·     Sistem social dan pergaulan dengan non-muslim senantiasa hidup damai, tenteram, aman dan sejahtera serta toleransi tinggi.
·     Dalam system pemerintahan Nabi sebagai pemimpin tertinggi membuat peraturan untuk kepentingan bersama baik social maupun Negara.
Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Nabi
·    Masyarakat Madinah menyambut dakwah Nabi dengan antusias
·    Kabilah Aus dan Khazraj, adalah penganut Yahudi yang menyatakan kesetiaannya kepada Nabi sejak awal
·    Kabilah Yahudi lainnya menyikapi dakwah dengan menolak secara diam-diam, karena kepentingan politis
·    Yahudi Madinah membujuk kaum Aus dan Khazraj untuk kembali ke agama mereka yang dulu
·    Pendeta Yahudi Bani Qainuqa bernama Husein bin Sallam menyataan masuk Islam dan berganti nama Abdullah, untuk menjaga kondisi keamanannya beliau disembunyikan di rumah Nabi
·    Kejadian tersebut menyulut perdebatan sengit dan menimbulkan benih-benih permusuhan dari pimpinan Yahudi dengan Nabi
·    Konflik tersebut juga melibatkan kaum kafir Quraisy yang bersekutu dengan Yahudi Madinah
Membangun kekuatan Tempur
·    Pada awalnya kekuatan umat Islam dibangun dalam rangka mempertahankan diri dari serangan kaum kafir Quraisy
·    Kekuatan tempur mulai dibentuk dalam rangka mengimbangi hujatan dan serangan kafir Quraisy, namun belum dapat digunakan hingga akhirnya turun perintah berperang dalam QS al-Hajj: 39
·    Peperangan pada zaman Nabi dibagi dua bentuk:
a)     Ghazwah, yaitu peperangan yang diikuti oleh Nabi (27 kali)
b)     Sarayya, yaitu peperangan yang tidak diikuti oleh Nabi.
Peperangan Terpenting
1.    Perang Badar
·      Pengakuan masyarakat terhadap Nabi sebagai penguasa Madinah menyebabkan kecemburuan dan benih permusuhan musyrikin Mekah berkobar kembali.
·      Sebagian masyarakat Madinah menolak ajaran Islam melakukan kerjasama dengan kafir Mekah. Salah satunya adalah yang dibawah pimpinan Abdullah bin Ubay Salul.
·      Insiden padang rumput Nakhlah, dimana 9 orang muslim di bawah pimpinan Abdullah bin Jahs mengintai gerak-gerik musuh Islam mengakibatkan konflik dan berakhir dengan terbunuhnya pimpinan Quraisy bernama Amr bin Hazrami.
·      Isu yang berkembang di Mekah, kabilah Abu Sufyan diserang oleh orang Islam ketika dalam perjalanan ke Syria.
·      Nabi menarik pasukan untuk mengantisipasi serangan pasukan Mekah di bawah pimpinan Abu Sufyan
·      Peperangan terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 H bertepatan dengan 8 Januari 623 M, di salah satu sumber air milik keluarga Badar.
·      Dalam perang itu, pasukan Islam berjumlah 313 sedangkan pasukan musuh berjumlah 1000 orang.
·      Dengan pertolongan Allah, umat Islam menang dengan gemilang, sebagian besar musuh terbunuh dan lainnya melarikan diri dan menjadi tawanan.
·      Abu Jahal tewas. Sedangkan dari pihak Islam, 14 orang gugur sebagai syuhada (6 Anshar dan 8 Muhajirin).
Perlakuan Nabi terhadap Tahanan
·      Para tahanan diperlakukan sebagai manusia yang harus dijaga kesehatan dan diberikan pakaian
·      Mereka dapat bebas dengan ditebus 4000 dirham
·      Mereka yang terdidik dan tidak punya uang tebusan, Nabi memerintahkan mereka untuk memberikan pelajaran baca tulis kepada umat Islam sebagai pengganti uang tebusan
·      Kemenangan perang Badar memberikan pengaruh besar kepada para pengikut Yahudi dan suku-suku sekitar Badar yang sebelumnya menganggap remeh kekuatan Islam

2.    Perang Uhud
·      Tahun ke-3 H, Abu Sufyan mengomandai kafir Quraisy menuju Madinah dengan membawa:
a)     3000 pasukan tempur
b)     700 pasukan bertameng
c)      200 pasukan berkuda; dan
d)     Istri-istri mereka
·      10 Maret tiba di Dzul Hulaifah, di lembah Akik (5 mil sebelah barat Madinah)
·      Hari Kamis Tanggal 21 Maret 625 M, mereka berada di hilir lembah Uhud
·      Nabi bersama 1000 pasukan menyambut musuh di luar kota
·      Di perjalanan 300 orang munafik membelot di bawah pimpinan Abdullah bin Ubay bin Salul
·      Sisa pasukan 700 terdiri dari tentara dan sukarelawan wanita yang ditugasi merawat pasukan yang sakit dan menyediakan makanan, salah satunya Aisyah.
·      Nabi menunjuk Zaid sebagai komandan pasukan panah yang bertugas di bukit Ainain dalam rangka menjaga pasukan musuh dari arah belakang.
·      Pasukan Quraisy di bagi dua bagian: (1) Pasukan Ikrimah bin Abi Jahal menyerang ke arah posisi Nabi; (2) Pasukan Khalid bin Walid bergerak memutar untuk menyerang pasukan Nabi dari arah belakang.
·      Awalnya pasukan Nabi mendapat kemenangan gemilang. Namun menjelang akhir, pasukan panah di bukit meninggalkan posnya untuk mengambil harta ganimah.
·      Kesempatan ini digunakan Khalid bin Walid untuk menyerang dari arah belakang dan berhasil membubarkan pasukan muslim.
·      Upaya Nabi membangkitkan semangat pasukan tidak berhasil.
·      Ibnu Kimia melemparkan batu kea rah Nabi dan berhasil mematahkan satu giginya.
·      Ibnu Kimia mengisukan bahwa Nabi telah dibunuhnya.
·      70 pasukan muslim gugur sebagai syuhada. 23 pasukan Quraisy tewas.
·      Hindun, istri Abu Sufyan mengoyak-ngoyak isi perut Hamzah, paman Nabi yang gugur.

3.    Perang Khandaq
·      Setelah perang Uhud, Yahudi Bani Nazir diusir dari Madinah, karena mereka telah bersekutu dengan kafir Quraisy.
·      Tahun 627 M, kafir Quraisy, suku-suku Badui dan golongan Yahudi membentuk pasukan gabungan sejumlah 10.000 pasukan tempur (600 diantaranya berkuda) untuk menggempur Madinah.
·      Nabi membentuk pasukan berjumlah 3000 tentara.
·      Salman Al-Farisi mengusulkan system pertahanan dengan menggunakan parit yang mengitari kota Madinah, penduduk muslim yang berada di luar dianjurkan masuk kota Madinah
·      Tentara kafir Mekah, Yahudi dan suku Badui telah mengepung kota Madinah.
·      Setiap  masukan menyerang, mereka dapat dipatahkan.
·      Perang berlangsung lama dan berakibat habisnya perbekalan kaum kafir.
·      Bantuan dari Allah datang berupa badai angin dan badai pasir merobohkan tenda-tenda pasukan kafir. (dijelaskan dalam QS al-Ahzab: 9)
·      Abu Sufyan menarik mundur pasukannya dan membubarkan sekutunya.
·      Yahudi yang membantu kafir Quraisy diusir dari Madinah, yaitu Bani Quraydzah.
Yahudi Naik Banding
·         Bani Quraidzah mengajukan banding kepada Nabi untuk diadili.
·         Nabi menunjuk Sa’ad bin Mu’adh sebagi hakim
·         Keputusannya:
a)     300-400 orang Yahudi layak dihukum mati
b)     Perempuan dan anak-anak dijadikan budak
c)      Sisanya dideportasi ke Syiria
d)     Harta benda mereka disita dan dibagi kepada mereka yang ikut berperang
Ketetapan bagi Orang Kristen
·         Kemenangan perang Khandaq menyebabkan semakin harumnya umat Islam dan semakin disegani
·         Banyak pembesar negeri tetangga mengajak kerjasama
·         Tahun ke-6 H, Nabi menetapkan ketentuan yang berlaku bagi penganut agama Kristen.
·         Ketentuan itu:
a)     Mereka (Kristen) tidak diwajibkan membayar pajak yang tidak berlaku umum
b)     Tak seorangpun dapat dipaksa keluar dari biaranya
c)      Tidak satupun gereja boleh dirobohkan
d)     Wanita Kristen yang dinikahi
Perjanjian Hudaibiyah
·         Tahun ke-6 H/628 M, Nabi bersama umat Islam berangkat menuju Mekah untuk menunaikan haji.
·         Kejadian itu terjadi pada bulan Dzul Qaidah, dimana pada bulan itu tidak boleh ada peperangan.
·         Kafir Quraisy berupaya menghalangi maksud Nabi.
·         Nabi mengutus Usman bin Affan untuk menemui tokoh kafir Quraisy dan menyampaikan maksud dan tujuannya.
·         Kafir Quraisy bersikukuh untuk menolak mereka memasuki kota Mekkah dan menyebarkan isu bahwa Ustman bin Affan telah dibunuh.
·         Umat Islam menyatakan janjinya untuk berjuang demi kejayaan Islam hingga tetes darah penghabisan. Perjanjian itu dinamakan Baiatu Ridwan.
·         Akhirnya tokoh kafir Quraisy menyetujui untuk diadakan perjanjian dengan Nabi yang disebut “perjanjian hudaibiyah”.
·         Perjanjian Hudaibiyah menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut:
1)     Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun
2)     Setiap orang diberi kebebasan bergabung dengan Muhammad atau menjalin janji dengan Muhammad, dan demikian pula setiap orang diberi kebebasan bergabung dengan kelompok Quraisy atau menjalin perjanjian dengan mereka.
3)     Siapa yang pergi bergabung dengan Muhammad tanpa alasan yang dapat dibenarkan harus dicegah dan dikembalikan kepada walinya, tetapi sebaliknya pengikut Muhammad yang hendak bergabung dengan kelompok Quraisy maka ia harap dibenarkan.
4)     Pada tahun ini rombongan Muhammad harus kembali ke Madinah. Tahun berikutnya mereka dijinkan ibadah haji dengan syarat bahwa di Mekah tidak lebih dari tiga hari, tanpa membawa senjata.
Mengutus Duta Ke Negara Tetangga
·         Setelah perjanjian hudaibiyah tidak ada lagi perang.
·         Nabi berupaya mengutus duta-dutanya untuk menyerukan masuk Islam.
·         Beberapa penguasa menerimanya ajakan tersebut, kecuali raja Persia yang mengusir duta Islam.
·         Sementara duta yang diutus kepada penguasa Kristen di Damaskus dibunuh dengan kejam.
Pembatan Perjanjian Hudaibiyah
·         Setelah perjanjian, suku Khuza’ah menyatakan bergabung dengan umat Islam Madinah. Sedangkan suku Bani Bakar menyatakan bergabung dengan kafir Quraisy.
·         2 tahun setelah perjanjian, suku Bani Bakar di bantu kafir Quraisy menyerang suku Khuza’ah dan membantai mereka.
·         40 orang perwakilan suku Khuza’ah mengadu kepada Nabi
·         Nabi SAW mengirimkan utusan kepada pemuka Quraisy membawa misi perdamaian dengan mengusung 3 usulan:
1)     Orang Quraisy harus mengganti rugi terhadap para korban suku Khuza’ah, atau
2)     Orang Quraisy Mekah harus menghentikan persekutuan mereka dengan Bani Bakar, atau
3)     Orang Quraisy harus menyatakan pembatalan terhadap Perjanjian Hudaibiyah
·         Orang Quraisy memilih opsi ketiga (pembatalan perjanjian)
Nabi Mengimpun Pasukan Terbesar Sepanjang Sejarah
·         Nabi menghimpun pasukan terbesar sepanjang zaman, yaitu 10.000 pasukan tempur yang bergerak menuju Mekah.
·         Rencana tersebut tercium oleh kafir Quraisy lewat surat yang dikirimkan oleh Hatib bin Abi Baltha’ah untuk keluarganya melalui seorang budak Bani Muthalib bernama Sarah.
·         Kesalahan ini kemudian dimaafkan oleh Nabi.
·         Misi penyerangan ini adalah untuk menakut-nakuti orang kafir Quraisy dan membuktikan bahwa Islam sekarang telah tumbuh dengan besarnya.
·         Pasukan dibagi menjadi empat bagian, tiap bagian masing-masing memasuki kota mekah dari arah yang berbeda: Utara, Selatan, Timur dan Barat.
·         Tanggal 1 Januari 630 M, mekah dapat dikuasai pasukan Islam
Fathu Mekkah
·         Strategi Nabi dalam menaklukkan Mekah melalui jalan damai mendapat simpati orang-orang Quraisy.
·         Sebelum masuk kota Mekkah, nabi memerintahkan pasukan membuat tenda sebagai strategi persiapan penaklukan kota Mekkah.
·         Abbas bin Abdul Muthalib (paman Nabi) menemui Nabi dan menyatakan masuk Islam
·         Abu Sufyan menyusul datang dan menyatakan keislamannya di hadapan Nabi.
·         Nabi mengangkat Abu Sufyan bin Harb sebagai perantara dengan masyarakat Quraisy
·         Nabi menyatakan: “Siapa yang masuk rumah Abu Sufyan akan Aman, demikian pula yang masuk masjid, dan siapa yang menutup pintu rumahnya juga akan aman”.
·         Abu Sufyan menyampaikan pesan perdamaian kepada orang-orang Quraisy dan langkah-langkah kebijaksanaan Nabi yang dibawanya dari Nabi dalam usaha pembebasan kota Mekkah
·         Mengetahui Abu Sufyan telah masuk Islam, maka tokoh-tokoh Quraisy banyak menyatakan diri mengikuti Nabi.
·         Nabi masuk kota Mekkah dengan tanpa perlawanan
·         Nabi mengunjungi Ka’bah melakukakn thawaf, menghadapi orang-orang yang sudah berkumpul di masjid, memaafkan semua kesalahan mereka dan kemudian menghancurkan 360 berhala.
·         Nabi memerintahkan Bilal bin Rabbah untuk mengumandangkan Azan di atas Ka’bah
·         Umat Islam melalukan shalat berjamaah bersama Nabi.
·         Setelah itu banyak berbondong-bondong laki-laki dan perempuan ke kota Mekkah an menyatakan masuk Islam.
·         Pembesar Quraisy yang masuk Islam pada saat fathu mekkah diantaranya: Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Hindun binti Uthbah dan Muth’ib bin Abi Lahab, Ummu Hanie binti Abi Thalib dan lain-lain.
·         Selama penaklukan kota Mekkah Nabi tinggal selama 15 hari yang digunakan untuk mengajarkan Islam
Nabi Merasa Ajalnya Sudah Dekat
·         Tahun ke-10 H, Nabi meraksa bahwa dakwahnya telah sempurna, beliau menyadari bahwa ajalnya telah dekat.
·         Nabi merencanakan ibadah haji yang terakhir inilah yang dikenal dengan Haji Wada’
Hadi Wada’
·         Tanggal 23 Februari 632 M, nabi berangkat ke Mekkah dengan rombongan besar umat Islam.
·         Nabi melakukan kurban sebanyak 100 ekor binatang qurban di Mina.
·         Nabi melaksanakan Ihram dan thawaf di Ka’bah hingga tahallul.
·         Tanggal 8 Dzuhijjah Nabi menuju Mina dan menyampaikan khutbah terakhir di Arafah.
·         Khutbah diakhir dengan turunnya wahyu terakhir QS al-Maidah ayat 3, dan dilanjutkan Nabi dengan membacakan QS al-Baqarah ayat 5.
·         Dua bulan setelah Haji Wada’ Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk menyebarkan Islam ke negeri-negeri yang berada di perbatasan Syiria.
·         Setelah beberapa hari sakit, nabi Wafat di Rumah Siti Aisyah pada tanggal 8  Juni 632 M.