Ada banyak ragam dan jenis media pembelajaran, dari media pembelajaran yang sederhana dan murah hingga media pembelajaran yang canggih dan mahal. Mulai dari media rakitan pabrik hingga buatan tangan para guru itu sendiri, bahkan ada pula yang telah disediakan oleh alam alam sekitar yang dapat langsung digunakan sebagai media pembelajaran yang dikenal dengan lingkungan.
Penggunaan media dalam pembelajaran memberikan manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kemampuan dan menunjang kualitas pembelajaran. Semakin banyak media yang digunakan dalam pembelajaran, maka akan semakin memberikan pemahaman yang paripurna bagi siswa. Tentu saja, media yang dimaksud adalah media yang benar-benar sesuai dengan tujuan dan target pembelajaran yang akan dicapai.
Di lapangan, seringkali guru menemukan kebingungan media apa yang akan digunakan dalam menunjang penyampaian materi pada mata pelajaran tertentu. Kebingungan tersebut ditambah dengan tidak adanya kreatifitas untuk menciptakan media sendiri, sehingga seringkali sangat tergantung dengan media yang telah dibuat oleh orang lain yang harus ditebusnya dengan biaya sementara sekolah hanya memiliki anggaran yang sangat terbatas untuk itu. Karenanya, kreatif dalam menentukan dan memilih media pembelajaran merupakan keniscayaan bagi seorang guru. Salah satu cara yang paling mudah dan murah adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.
Begitu banyaknya lingkungan disekitar kita yang dapat digunakan sebagai media alat peraga tanpa perlu biaya mahal. Beberapa benda dilingkungan kita dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, baik yang dimanfaatkan secara langsung (by utility resources), ataupun yang dirancang terlebih dahulu (by design resources) dan dapat pula dengan cara rekayasa media.
Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning society) dan sumber daya manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan persawahan, anak akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi.
Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, budaya, perkembangan emosional serta intelektual.
Anak-anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar.
Namun demikian ada sejumlah pertimbangan yang harus kita perhatikan, ketika akan memilih sumber belajar, yaitu:
Penggunaan media dalam pembelajaran memberikan manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kemampuan dan menunjang kualitas pembelajaran. Semakin banyak media yang digunakan dalam pembelajaran, maka akan semakin memberikan pemahaman yang paripurna bagi siswa. Tentu saja, media yang dimaksud adalah media yang benar-benar sesuai dengan tujuan dan target pembelajaran yang akan dicapai.
Di lapangan, seringkali guru menemukan kebingungan media apa yang akan digunakan dalam menunjang penyampaian materi pada mata pelajaran tertentu. Kebingungan tersebut ditambah dengan tidak adanya kreatifitas untuk menciptakan media sendiri, sehingga seringkali sangat tergantung dengan media yang telah dibuat oleh orang lain yang harus ditebusnya dengan biaya sementara sekolah hanya memiliki anggaran yang sangat terbatas untuk itu. Karenanya, kreatif dalam menentukan dan memilih media pembelajaran merupakan keniscayaan bagi seorang guru. Salah satu cara yang paling mudah dan murah adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.
Begitu banyaknya lingkungan disekitar kita yang dapat digunakan sebagai media alat peraga tanpa perlu biaya mahal. Beberapa benda dilingkungan kita dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, baik yang dimanfaatkan secara langsung (by utility resources), ataupun yang dirancang terlebih dahulu (by design resources) dan dapat pula dengan cara rekayasa media.
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning society) dan sumber daya manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan persawahan, anak akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi.
Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, budaya, perkembangan emosional serta intelektual.
Anak-anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar.
Manfaat Lingkungan Bagi Pembelajaran
Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:- Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan,
- Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik,
- Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning),
- Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari,
- Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah,
- Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain).
- Lingkungan secara alami mendorong anak untuk berinteraksi dengan anak-anak yang lain bahkan dengan orang-orang dewasa
- Anak-anak dapat membangun keterampilan sosialnya ketika mereka membuat perjanjian dengan temantemannya.
Namun demikian ada sejumlah pertimbangan yang harus kita perhatikan, ketika akan memilih sumber belajar, yaitu:
- Mengandung unsur pendidikan (nilai edukatif)
- Praktis dan sederhana artinya mudah dalam pengaturannya.
- Aman, nyaman dan bersih
- Mampu mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak
- Sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan anak.
Rekayasa Media Pembelajaran
Media-media yang terdapat di lingkungan sekitar, ada yang berupa benda-benda atau peristiwa yang langsung dapat kita pergunakan sebagai sumber belajar. Selain itu, ada pula benda-benda tertentu yang harus kita buat terlebih dulu sebelum dapat kita pergunakan dalam pembelajaran. Media yang perlu kita buat itu biasanya berupa alat peraga sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan kita. Jika kita harus membuat media belajar semacam itu, maka ada beberapa prinsip pembuatan yang perlu kita perhatikan, yaitu:- Media yang dibuat harus sesuai dengan tujuan dan fungsi penggunaannya,
- Dapat membantumemberikan pemahaman terhadap suatu konsep tertentu, terutama konsep yang abstrak,
- Dapat mendorong kreatifitas siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri),
- Media yang dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan, tidak mengandung unsur yang membahayakan siswa,
- Usahakan memenuhi unsur kebenaran substansial dan kemenarikan, 6) Media belajar hendaknya mudah dipergunakan baik oleh guru maupun siswa,
- Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat hendaknya dipilih agar mudah diperoleh di lingkungan sekitar dengan biaya yang relatif murah,
- Jenis media yang dibuat harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan sasaran didik.
- Lingkungan pada umumnya memberikan tantangan untuk dilalui oleh anak-anak, sehingga mampu membina dan mengembangkan aspek kecerdasan emosional anak.
- Pemanfaatannya akan memungkinkan anak untuk mengembangkan rasa percaya diri yang positif
- Rasa percaya diri yang dimiliki oleh anak terhadap dirinya sendiri dan orang lain dikembangkan melalui pengalaman hidup yang nyata