MENGEMBANGKAN RASA BERMASYAKARAT PADA ANAK

Bagian I
Usia 0 sampai 3 Tahun
Pada tahun-tahun pertama, anak-anak akan terus-menerus memberikan tanggapan terhadap lingkungan mereka, menghargai perbedaan dan menunjukkan minat. Menanggapi sentuhan dan ekspresi wajah dari orang dewasa, menikmati digelitik dan dipeluk juga mendapatkan perasaan yang berbeda-beda dan semua aktifitas yang menambah kegembiraan dalam mencari tahu tentang dunia ini. Selama fase ini, mengajak bicara bayi merupakan hal yang penting, dalam rangka berbagi informasi dan menggambarkan apa yang mereka lihat, mengajukan pertanyaan dan memberitahu mereka apa yang mereka pikirkan tentang orang-orang dan situasi yang berbeda. Misalnya: “Dede mencintai Bibi Jess kan?, dia selalu memberimu pelukan” dan “Lihatlah bebek! Bukankah itu indah ketika mereka berenang di atas air?”
Membiarkan anak-anak mendapatkan kesempatan untuk melihat tempat-tempat baru di luar lingkungan terdekat mereka akan menghasilkan stimulus penting: kunjungan ke taman atau sekedar duduk dan menonton dunia melalui jendela merupakan langkah baik untuk membantu bayi melihat orang-orang dan hal-hal di luar lingkungan sekitar mereka. Semua itu membantu anak-anak terlibat dengan lingkungan mereka dan mulai mengembangkan rasa komunitas (rasa bermasyarakat).
Ketika masuk usia 8 bulan, anak-anak semakin dapat mengerti bahwa gerakan dan suara mereka memiliki efek pada orang lain. Mereka mampu menunjukkan minat mereka dalam kegiatan dan manfaat dari orang lain menghargai responnya. Mereka juga mendapat manfaat dari isyarat emosional yang diberikan oleh orang dewasa yang menunjukkan bagaimana mereka memberikan tanggapan terhadap situasi asing yang mencemaskan atau menyenangkan. Ketika mereka mulai merangkak (sekitar 6 bulan ) dan berjalan kaki (sekitar 12 bulan) mereka akan sering mengalihkan penglihatannya kepada pengasuh, melihat-lihat mainan baru, kegiatan atau teman bermain baru. Referensi sosial ini mendukung anak ketika mereka mencoba pengalaman baru (Berger, 2000).
Sebuah contoh umum yang banyak dijumpai pada waktu makan, orang tua membuat suara ketika makan, menunjukkan kepada mereka bahwa makanan akan terasa lezat, memukul bibir mereka dan berpura-pura untuk mencoba mencicipinya.



Sejak usia 16-26 bulan, anak mampu mulai membedakan antara diri mereka sendiri dan orang lain dan menghargai bahwa mereka mirip atau berbeda dengan orang-orang di sekitar mereka (Lindon , 1993; DCSF , 2008a) . Selama waktu ini, sangatlah tepat untuk membantu mereka terbiasa dengan perbedaan melalui gambar, buku, foto, atau mempertemukan mereka dengan anak-anak lain seusianya. Memperkenalkan citra positif tentang orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda, etnis dan kelompok yang berbeda akan membantu mempromosikan rasa anti-bias dan merupakan pendekatan pembelajaran dalam mengembangkan skap non-diskriminatif.
Sejak 22 bulan sampai usia 3 tahun, anak-anak sedang masa-masanya mengembangkan banyak rasa yang sangat kuat tentang masyarakat termasuk menghargai keanggotaan atau pengaturan dalam keluarga mereka. Masa ini merupakan waktu yang penting untuk berbicara dengan anak-anak tentang orang-orang khusus dalam hidup mereka dan pada masa inilah mereka akan menikmati mengumpulkan gambar dan foto teman-teman, anggota keluarga atau hewan peliharaan. Masa ini merupakan waktu yang penting untuk mengamati bagaimana anak-anak pada usia ini menunjukkan kasih sayang kepada orang-orang khusus dalam hidup mereka dan mendukung mereka ketika mereka menunjukkan kepeduliannya kepada orang lain. Piaget mencatat bahwa anak-anak pada usia ini melihat segala hal dari sudut pandang mereka sendiri dan akan mengalami kesulitan ketika harus melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. (Piaget dan Inhelder, 1969). Sebagian besar percakapan mereka bersifat egosentris, meskipun beberapa pembicaraan mereka juga mengarah kepada komunikasi sosial (Thomas , 2005).
Vygotsky menyatkan bahwa pembicaraan bersifat egosentris tersebut merupakan alat yang penting dalam mencari dan merencanakan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh anak, bukan menjadi iringan sederhana atau aktifitas 'sound track' semata (Vygotsky , 1962). Selman (1980) menyarankan bahwa perspektif seorang anak akan cenderung egosentris hingga mencapai usia 6 tahun dan menjadi lebih sosial-informasi sejak 6-8 tahun.


Bagian II
Usia 3 sampai 5 Tahun
Masa 3-5 tahun merupakan masa penting yang memungkinkan anak-anak berbagi pengalaman dengan bagian yang berbeda dari kehidupan mereka satu sama lain. Mereka mulai menghubungkan secara lebih luas berbagai bidang di mana mereka mengalami pertemanan dan mulai menghargai sebuah pertemanan, misalnya, bahwa Bapak Ade yang bekerja di sebuah supermarket juga tinggal di hadapan rumah mereka. Kesempatan untuk bertemu anggota dari keluarga yang berbeda dalam system masyarakat, misalnya petugas yang bertugas menangani pelanggaran seskolah, polisi lokal atau petugas pemadam kebakaran memungkinkan anak-anak untuk mulai membentuk hubungan positif dengan membantu mereka.
Usian 40 bulan - 5 tahun anak-anak perlu mengembangkan lebih positif citra diri dan merasa nyaman dengan diri dan identitas mereka sendiri. Mereka akan mengalami peningkatan kesadaran budaya dan keyakinan yang berbeda.
Ikut terlibat menghabiskan waktu dengan pergaulan untuk merayakan waktu spesial dari berbagai kegiatan budaya tahunan akan memperkuat pengalaman anak-anak tentang latar belakang mereka sendiri dan memperkenalkan kepada hal baru yang disenangi oleh orang lain. Bicara tentang perbedaan dan persamaan dapat membantu mereka untuk menapresiasi orang lain, sorang prefesional harus dapat melatihan kepekaan anak terhadap semua komentar negatif atau sikap dan juga memberikan bantuan kepada mereka untuk mau menghargai sebuah perbedaan sebagai hal yang positif.
Sementara keingintahuan dan antusiasme dapat melahirkan waktu belajar yang besar, juga penting untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang ulet dan tenang, fokus pada diri dan kesejahteraan diri juga menemukan rasa damai.
Seorang profesional harus dapat memastikan bahwa praktik-praktik non-diskriminatif dimodelkan dan dihargai dengan membantu semua anak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan dan mendorong kepedulian dan mendengarkan antara satu sama lainnya.